Scroll Top

Penilaian dan Perlakuan

Penilaian Risiko

Penilaian risiko mencakup keseluruhan proses 1) identifikasi, 2) analisis, dan 3) evaluasi risiko.

Identifikasi

Langkah-langkah untuk identifikasi risiko:

  1. Uraikan tahapan kerja (business proses) bidang yang akan diterapi MR.
  2. Cermati kemungkinan munculnya risiko pada tiap tahap proses kerja (business process), baik yang kasat mata maupun yang tidak kasat mata, isikan pada Formulir 2. Gunakan informasi terkini, baik kondisi yang mendukung dan yang menghambat pencapaian sasaran.
  3. Buat tabel daftar risiko inheren atau yang melekat pada proses kerja beserta nomor registrasi menggunakan Formulir 3. Dalam kolom rumusan risiko, deskripsikan apa sumber risiko? Apa penyebabnya? Bersifat ancaman (negatif) atau peluang (kesempatan, positif)? Terkait dengan aset atau sumberdaya? Bagaimana konsekuensi dan dampaknya pada sasaran? Ada persoalan keterbatasan pengetahuan dan keandalan informasi? Bagaimana dengan faktor-faktor yang terkait dengan waktu? Ada persoalan bias, asumsi, dan kepercayaan yang terlibat?
  4. Buat daftar risiko inheren saat ini (Formulir 4). Risiko mana yang sudah ada kendali (kendali eksisting) dan seberapa efektif kendali dapat mengubah tingkat kemungkinan terjadi dan keparahan dampak risiko tersebut. Keefektifan ini untuk menentukan perlakuan risiko.

Analisis

  1. Dari daftar risiko inheren, ambil 10 risiko utama yang bernomor registrasi output dari tahap identifikasi risiko (poin 5.3), masing-masing diberi nilai kemungkinan kejadian dan keparahan dampak dengan nilai 1 sampai 5 (Formulir 4.2).
    • Skor tingkat kemungkinan kejadian: 1 – 5 (jarang/rare s/d sangat sering/very likely)
    • Skor tingkat keparahan dampak: 1 – 5 (sangat ringan/insignificant) s/d sangat parah/katastropik).
    • Penilaian keparahan dampak juga mempertimbangkan luasnya konsekuensi yang berdampak pada banyak sasaran.
  2. Buat peta risiko menggunakan diagram. Sumbu x (horizontal) mewakili tingkat keparahan dampak dan sumbu y (vertikal) mewakili tingkat kemungkinan kejadian. Masing-masing sumbu dengan skala 5 (Formulir 4.3).
  3. Tebarkan nomor registrasi risiko pada diagram peta risiko Formulir 4.3, sesuai dengan nilai
  4. Asumsi dan teknik yang digunakan dalam memberi nilai didokumentasikan, dan dikomunikasikan kepada para pengambil keputusan.

Evaluasi

  1. Hitung nilai kegawatan risiko yaitu perkalian antara nilai keparahan dampak dengan nilai kemungkinan kejadian. Sehingga diperoleh nilai kegawatan minimum 1 (yaitu 1×1) dan maksimum 25 (yaitu 5×5).
  2. Lakukan pengelompokan kegawatan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan (Tahap 5.2), dengan cara memberi warna. Misal nilai kegawatan 20 atau lebih warna merah (sangat gawat), nilai kegawatan 2 atau kurang warna abu-abu (kegawatan sangat rendah), dan seterusnya. Perbedaan warna sekaligus menunjukkan batas tolerasi risiko (Peta sebelum kendali).
  3. Lakukan evaluasi risiko mana saja yang masuk kategori merah, kuning dan hijau. 

Perlakuan terhadap Risiko

Terhadap risiko residual yang masih tersisa setelah pengendalian dilakukan:

  1. Rumuskan pilihan perlakuan risiko yang sesuai: 
  2. risk rejection (menolak risiko) untuk risiko warna merah. Misal dengan tidak melakukan kegiatan yang menimbulkan risiko dimaksud.
  3. risk acceptance (menerima risiko) atau risk exploitation (meningkatkan risiko) dalam upaya mengejar suatu peluang, untuk risiko warna hijau
  4. Memperlakukan risiko untuk risiko warna kuning, dengan opsi
    • mengurangi tingkat keparahan dampak,
    • mengurangi tingkat kemungkinan kejadian,
    • membuang sumber risiko,
    • berbagi risiko dengan pihak lain misal dengan kontrak perjanjian, atau membeli asuransi,
    • menyisakan risiko dibawah pengawasan
  5. Pilih satu opsi perlakuan risiko dengan mempertimbangkan potensi manfaat dan potensi biaya (pengorbanan) dengan mempertimbangkan masukan pemangku kepentingan serta sumber daya yang tersedia.
  6. Rencanakan perlakuan risiko terpilih secara rinci (Formulir 5)
    • Alasan memilih opsi perlakuan, apa manfaat potensialnya
    • Orang yang bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas persetujuan dan implementasi rencana.
    • tindakan-tindakan yang diusulkan,
    • sumber daya yang dibutuhkan termasuk kemungkinannya,
    • ukuran kinerja,
    • kendala-kendala,
    • pelaporan dan pemantauan yang dibutuhkan, dan
    • tindakan-tindakan yang diharapkan untuk dilakukan dan diselesaikan.
  7. Terapkan perlakuan risiko terpilih
  8. Putuskan apakah risiko yang tersisa dapat diterima,
    • bila tidak diterima, maka terapkan perlakuan lebih lanjut
    • bila diterima, risiko yang tersisa didokumentasikan dan menjadi bahan pemantauan dan peninjauan.
  9. Lakukan pemantauan dan peninjauan untuk memastian bahwa hasil perlakuan risiko terpilih sesuai dengan yang diinginkan.