Kuliah Tatap Muka di Masa Pandemi,

IPB Siapkan Protokol

Siap-siap kuliah tatap muka, IPB siap terapkan manajemen risiko. IPB melalui KMRPLK (Kantor Manajemen Risiko dan Perlindungan Lingkungan Kerja) telah menyelenggarakan internalisasi Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan (SMK3L) yang telah diperbarui.

Selengkapnya.

IPB Bentuk Kantor Manajemen Risiko dan Perlindungan Lingkungan Kerja

Penerapan manajemen risiko di Perguruan Tinggi diperlukan, antara lain karena tiga hal. Pertama, aturan Pemerintah telah mewajibkan perguruan tinggi untuk menerapkannya (PP No. 60 Tahun 2008). Kedua, penerapan manajemen risiko akan membantu perguruan tinggi dalam mencapai tujuan organisasi. Ketiga, penerapan manajemen risiko akan dapat mengurangi kejutan tidak nyaman dalam menghadapi situasi VUCA (volatile, uncertain, complex, and ambigu).

Ketiga alasan diatas adalah beberapa hal yang melandasi terbentuknya Kantor Manajemen Risiko dan Perlindungan Lingkungan Kerja (KMRPLK). Pembentukan KMRPLK pada medio akhir 2020 adalah bentuk komitmen IPB University dalam menjalankan tata kelola organisasi yang lebih baik.KMRPLK yang dikepalai Dr. Aceng Hidayat ini dalam aktivitasnya memiliki dua sayap, antara lain manajemen risiko (MR) serta keselamatan, kesehatan kerja, dan lingkungan (K3L). Tim MR menetapkan lingkup, konteks, dan kriteria, menilai, mengidentifikasi, menganalis, mengevaluasi, serta melakukan perlakuan risiko terhadap berbagi aspek akademik dan non-akademik di IPB. Keberadaan kebijakan risiko menjadi penting untuk memberikan perlindungan terhadap para pemangku kepentingan, sumberdaya, aktivitas dan reputasi. Tim K3L melakukan berbagai aktivitas untuk menjamin keselamatan dan kesehatan kerja bagi seluruh sivitas akademika, tenaga kependidikan, dan pemangku kepentingan/stakeholders Institut Pertanian Bogor (IPB) yang melakukan aktivitas akademik dan non akademik di tempat kerja, di dalam maupun di luar kampus IPB, serta pentingnya melakukan pelestarian lingkungan (biotik dan abiotik).