Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dari segi penerapan Manajemen Risiko Perguruan Tinggi, Rika Mardiani, SE., M.Ak. bersama tim Satuan Pengawasan Internal (SPI) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung melakukan kunjungan yang disambut oleh kepala Kantor Audit Internal, kepala Kantor Manajemen Risiko IPB dan tim.

“kami bermaksud untuk mempelajari implementasi MR untuk perguruan tinggi. Penerapan MR UPI Bandung sudah memiliki regulasi dalam peraturan rektor, namun kami belum sampai pada tatanan implementasi”. ucap Rika.

Menanggapi ini, kepala Kantor Manajemen Risiko IPB, Ir. Budi Purwanto menyampaikan gambaran perkembangan penerapan MR IPB dari dirintisnya unit khusus MR hingga terbentuk Kantor Manajemen Risiko IPB yang mengampu dua bidang K3 dan Risiko Organisasi. Dalam upaya ini KMR sudah melakukan berbagai pelatihan dan sertifikasi untuk pimpinan hingga level petugas. Pelatihan dan sertifikasi ini diberikan kepada perwakilan Fakultas/Sekolah/Unit Kerja dengan harapan dapat menjadi guide dalam penerapan di unit masing-masing.

“dalam penerapan yang telah kami lakukan, terdapat 2 pilihan dalam upaya penerapan MR IPB. Salah satunya dengan piloting, yaitu memberikan kualifikasi kepada perwakilan. Atau dengan memberikan sosialisasi dan diklat kepada unit kerja”. ungkapnya.

Berikutnya kepala KMR menyampaikan bahwa dalam upaya mencapai budaya sadar risiko IPB melalui penerapan Manajemen Risiko, diperlukan komitmen Top Manajemen. Komitmen ini dapat berupa dukungan dalam melaksanakan pembekalan pelatihan, workshop, akreditasi dan sertifikasi personil, serta ketegasan dalam menerapkan pengetahuan yang telah didapat dari pembekalan tersebut.

Tugas dan tanggung jawab SPI UPI Bandung telah diatur oleh peraturan rektor.