Blog

Siap-Siap Kuliah Tatap Muka, IPB Siap Terapkan Manajemen Risiko

Picture1
News

Siap-Siap Kuliah Tatap Muka, IPB Siap Terapkan Manajemen Risiko

IPB University melalui KMRPLK (Kantor Manajemen Risiko dan Perlindungan Lingkungan Kerja) selenggarakan internalisasi Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan (SMK3L), (4/5).

Pada kegiatan yang diselenggarakan secara daring ini Dr Aceng Hidayat selaku Kepala KMRPLK menyampaikan bahwa KMRPLK memiliki dua sayap penting.

“Sayap kanan yaitu terkait dengan manajemen risiko, sayap kiri terkait keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja. Sejak dibentuk pada Juni 2020, kami terus berpacu menyiapkan dokumen dan instrumen yang diperlukan,” ujarnya.

Sekretaris Institut ini menambahkan saat ini KMRPLK telah menyiapkan 12 panduan atau pedoman terkait dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Pada kesempatan ini terdapat dua dokumen yang dibahas, pertama pedoman umum yang meliputi seluruh panduan yang berbasis pada ISO 5005. Kedua merupakan pedoman atau petunjuk pelaksanaan teknis pengelolaan COVID-19 berbasis manajemen risiko.

Prof Arif Satria, Rektor IPB University dalam sambutannya menyampaikan bahwa IPB University saat ini sedang menyusun berbagai opsi sebagai persiapan untuk memasuki masa perkuliahan baru pada bulan September.

“Berbagai opsi di antaranya opsi perkuliahan offline, blended serta kuota pada setiap semester merupakan bagian yang harus dikaji secara serius. Pilihan kuliah secara tatap muka itu dikaji berdasarkan survei mahasiswa, dosen dan juga orang tua serta berdasarkan kajian risiko. Sehingga kita harus siap dengan berbagai langkah-langkah antisipasi,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa Koordinator Crisis Center IPB University terus menyiapkan langkah koordinasi beserta Wakil Rektor bidang Sumberdaya, Perencanaan dan Keuangan untuk membangun rumah sakit darurat pada salah-l satu asrama di lingkungan kampus.

“Namun ini belum diimplementasikan karena situasi yang berubah, kita berharap kondisi ini terus membaik. Akan tetapi dengan adanya kasus di India kita tidak boleh lengah dan harus tetap waspada,” ujarnya.

Menurut Prof Arif, KMRPLK telah menyiapkan langkah-langkah untuk memahami risiko, melakukan proses internalisasi dan memberikan pedoman yang sangat banyak. Bukan hanya pada aspek perkuliahan saat COVID-19 tetapi juga pedoman keselamatan kerja, pedoman kemahasiswaan, pedoman untuk pemeliharaan sarana prasarana dan lainnya.

“Satu prinsip pokok yang penting agar kita menjadi organisasi yang menerapkan prinsip ini, IPB University menerapkan prinsip manajemen risiko secara holistik. Tidak hanya aspek K3L akan tetapi juga aspek mitigasi risiko dan manajemen risiko. Saya harap proses internalisasi dapat menyeluruh pada warga IPB University sehingga kesadaran risiko ada pada semua individu,” tandasnya. (IR/Zul)

Comments are closed.

Archives