Perkuat Tata Kelola Layanan Melalui Kajian Risiko Strategis
Perkuat Tata Kelola Layanan Melalui Kajian Risiko Strategis
Sebagai wujud komitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan keandalan layanan di lingkungan kampus, Direktorat Umum dan Infrastruktur (DUI) IPB University menghadiri Focus Group Discussion (FGD) tang diselenggarakan oleh Kantor Manajemen Risiko KMR IPB University. Kegiatan yang melibatkan seluruh jajaran pimpinan DUI dan KMR IPB ini merupakan langkah proaktif untuk mengidentifikasi, memetakan, dan menyusun strategi mitigasi terhadap berbagai potensi risiko dalam operasional layanan kampus.
Direktur Umum dan Infrastruktur IPB, dalam arahannya, menekankan pentingnya pendekatan berbasis risiko untuk memastikan seluruh layanan mulai dari kebersihan lingkungan, transportasi, keamanan, hingga pengelolaan sarana berjalan optimal dan responsif.
“Dinamika di lingkungan kampus sangat tinggi. FGD ini menjadi platform bagi kami untuk secara terbuka membedah tantangan di lapangan dan merumuskan solusi yang sistematis,” ujar Bapak Akhmad Kosasih, S.E. selaku Direktur DUI. “Tujuan kami adalah menciptakan sistem layanan yang tidak hanya efisien, tetapi juga tangguh dan adaptif terhadap berbagai situasi, serta didukung oleh kerangka hukum yang kuat.”
Diskusi strategis ini membahas berbagai aspek penting, di antaranya: Optimalisasi Responsivitas: Peningkatan mekanisme pelaporan dan penanganan keluhan terkait fasilitas umum untuk memastikan seluruh area kampus, termasuk yang berada di bawah pengelolaan fakultas, mendapatkan perhatian yang sesuai. Harmonisasi Layanan Transportasi: Mengkaji dampak operasional layanan transportasi internal seperti bus keliling untuk memastikan keberadaannya dapat berjalan selaras dengan ekosistem dan pemangku kepentingan lain di sekitar kampus. Penyelarasan Ekspektasi dan Eksekusi: Membangun jembatan komunikasi yang lebih baik antara kebutuhan teknis di lapangan dengan ekspektasi dari sivitas akademika, termasuk para guru besar, untuk memastikan setiap program dapat dieksekusi secara efektif dan berbasis data.
Kepala Bidang Risiko Organisasi dari Kantor Manajemen Risiko (KMR) IPB, Bapak Ir. Budi Purwanto, M.E. menyampaikan bahwa hasil dari FGD ini akan dirumuskan ke dalam kerangka kerja yang jelas.
“Kami akan menerapkan pendekatan terstruktur yang mencakup tiga elemen utama: penetapan indikator kinerja yang terukur, identifikasi risiko yang relevan, dan pengembangan pengendalian (kontrol) yang efektif untuk setiap risiko. Ini akan menjadi dasar bagi DUI dalam pengambilan keputusan yang lebih data-driven ke depannya,” jelasnya.
Melalui kegiatan ini, IPB University menegaskan kembali perannya sebagai institusi yang mengedepankan tata kelola yang baik (good governance) tidak hanya dalam bidang akademik, tetapi juga dalam setiap aspek operasional penunjangnya.
