Menegaskan komitmennya terhadap keamanan dan integritas dokumen akademik, Direktorat Administrasi Pendidikan dan Penerimaan Mahasiswa Baru (DAPPMB) IPB University telah menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Kajian Risiko bersama Kantor Manajemen Risiko (KMR) IPB University. Diskusi ini merupakan bagian dari inisiatif strategis untuk memodernisasi layanan dan memperkuat tata kelola data mahasiswa dan alumni.

Direktur DAPPMB, Ibu Dr. Utami Dyah Syafitri, S.Si., M.Si. dalam pengantarnya menyatakan bahwa sebagai unit yang mengelola dokumen vital mulai dari ijazah hingga transkrip nilai, DAPPMB memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga kepercayaan publik dan alumni.

“DAPPMB adalah penjaga gerbang dan rekam jejak akademik setiap mahasiswa dan alumni IPB,” ujar Direktur DAPPMB. “Risiko dalam layanan kami sangat tinggi. Oleh karena itu, kami secara proaktif membedah setiap proses untuk membangun sistem administrasi yang lebih kuat, modern, dan aman, terutama dalam menghadapi tantangan era digital dan kebutuhan verifikasi jangka panjang.”

FGD yang didukung oleh Kantor Manajemen Risiko (KMR) ini mengadopsi metodologi Risk Control Self-Assessment (RCSA) untuk mengidentifikasi dan menyusun rencana mitigasi secara sistematis. Beberapa area prioritas yang menjadi fokus utama antara lain adalah melakukan digitalisasi dan keamanan arsip akademik, menyusun kerangka hukum pengelolaan arsip dan meningkatkan standarisasi layanan lintas unit.

Sebagai hasil konkret, diskusi ini telah memetakan enam proses bisnis utama di lingkungan DAPPMB yang akan menjadi dasar penerapan RCSA. Langkah ini menunjukkan keseriusan IPB dalam membangun sistem administrasi pendidikan yang tidak hanya andal, tetapi juga siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan.