Blog

Kajian Risiko Proaktif Kantor Manajemen Mutu Perkuat Ekosistem Penjaminan Mutu IPB

FGD kmm2
News

Kajian Risiko Proaktif Kantor Manajemen Mutu Perkuat Ekosistem Penjaminan Mutu IPB

Dalam rangka memperkokoh budaya mutu dan memastikan keunggulan berkelanjutan, Kantor Manajemen Risiko memberikan pendampingan Penyusunan dan Kajian Risiko Proses Penjaminan Mutu kepada Kantor Manajemen Mutu (KMM) IPB University. Kegiatan ini merupakan langkah proaktif untuk memetakan tantangan dan memperkuat sistem penjaminan mutu di seluruh lini kegiatan universitas.

FGD yang melibatkan seluruh pimpinan KMM dan didukung oleh Kantor Manajemen Risiko (KMR) ini membahas secara komprehensif berbagai aspek krusial, mulai dari proses akreditasi nasional dan internasional, audit mutu internal, hingga penguatan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Kepala Kantor Manajemen Mutu IPB, Bapak Dr. Ir. Wayan Nurjaya, M.Sc. menyatakan bahwa inisiatif ini adalah bagian dari komitmen institusi untuk menjalankan tata kelola yang antisipatif. “Kualitas adalah DNA dari IPB. Tugas kami adalah memastikan DNA tersebut terwujud dalam setiap proses, mulai dari akademik hingga kegiatan di luar kampus,” ujarnya. “FGD ini adalah langkah strategis kami untuk mengidentifikasi potensi risiko secara dini dan membangun sistem yang lebih resilien, memastikan IPB tidak hanya meraih akreditasi unggul, tetapi juga mempertahankannya dengan tata kelola yang kokoh.”

Beberapa area strategis yang menjadi fokus utama dalam penguatan manajemen risiko KMM meliputi penguatan aspek K3 menjadikan K3 sebagai prioritas utama dalam seluruh kegiatan tridharma, terutama untuk aktivitas mahasiswa dan dosen di luar kampus seperti Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan penelitian untuk mencegah terjadinya insiden yang tidak diinginkan.

Selain itu peningkatan keberhasilan akreditasi dengan mengoptimalkan sinergi dengan program studi melalui pendampingan intensif, peningkatan pemahaman regulasi, dan pemanfaatan sistem monitoring digital berbasis dashboard yang telah dikembangkan KMM untuk memantau status akreditasi secara real-time.

Optimalisasi sumber daya dan kapasitas internal juga akan dilakukan dengan merancang strategi untuk mengatasi tantangan keterbatasan sumber daya melalui pengembangan kapasitas asesor dan auditor internal, serta efisiensi proses layanan untuk memastikan seluruh program studi terlayani secara maksimal.

Kepala KMM menambahkan, “Kami sadar akan tantangan yang ada, termasuk dinamika regulasi dan keterbatasan sumber daya. Justru karena itulah, manajemen risiko menjadi sangat vital. Hasil dari FGD ini akan menjadi dasar penyusunan peta risiko dan rencana mitigasi yang konkret untuk tahun-tahun mendatang.”

Langkah ini menegaskan kembali posisi IPB University sebagai institusi yang tidak pernah berhenti berinovasi, tidak hanya dalam bidang sains dan teknologi, tetapi juga dalam perbaikan sistemik untuk menjamin mutu dan keselamatan seluruh sivitas akademika.

Archives